Monday, December 9, 2019

Realita yang mengecewakan


Manusia tidak lebih sebagai statistik, manusia tidak lebih sebagai alat untuk mencapai tujuan tujuan ekonomi yang ada di luar dirinya.
Aliran Filsafat ini mengatakan, kehidupan modern adalah kehidupan yang absurt, kehidupan yang memuakkan.
Setelah pencerahan eropa, masyarakat barat begitu mendewakan yg namanya Akal budi atau rasio, dan mereka sangat yakin bahwa, akal budi ini atau rasio akan memecahkan segala persoalan hidup manusia di seluruh dunia. Pencerahan inilah yang juga menandai kita memasuki era modern, arau era masyarakat modern, dalam modernitas ini masyarakat begitu optimis, bahwa segala sesuatu persoalan manusia itu akan di pecahkan oleh ilmu pengetahuan dan tekhnologi, pertanyaan sederhana apakah betul seperti itu..?
Realitanya tidak demikan, ternyata kehidupan modern yang lahir dari pencerahan eropa ini, justru membawa masalah baru bagi Manusia, sebagai misal, ada seorang tokoh bernama "Ulrich Back" (1944-2015). Mengatakan bahwa, kehidupan modern ini membawa kita sekarang hidup pada era "Risk Society", atau masyarakat beresiko, artinya segala aktifitas produksi maupun konsumsi menyimpan resiko.
Contoh sederhana misalnya, makanan, apa sekarang makanan yang betul-betul tidak beresiko atau aman bagi kita, kultular modern melahirkan kultur instan  yang akhirnya juga melahirkan makanan-makanan yang instan  dan inilah yang melahirkan banyak orang terkena penyakit kanker dan lain sejenisnya, Penggunaan AC misalnya, itu juga beresiko bagi kesehatan kita, intinya segala sesuatu itu beresiko, kita keluar rumah, terpapar oleh asap kendaraan yang penuh dengan limbah, juga beresiko. Kita menggunakan Hp, leptop ada radiasi disitu, dan juga beresiko. Ternyata kehidupan modern ini  melahirkan berbagai resiko bagi manusia modern.
Terdapat juga tokoh "Anthony Giddens" yang mengatakan bahwa kalau "back" menggunakan istilah "Risk Cosiety", Gidden menggunakan istilah "High Risk", atau resiko tinggi. Gidden mengatakan bagaimna pabrik-pabrik  yang di bangun oleh kehidupan modern itu akhirnya menciptakan polusi, menciptakan rumah kaca, global worming,  dan ini membuat lapisan ozon semakin menipis, ketika lapisan ozon bocor itu mengancam kehidupan manusia dan bisa menyebabkan kepunahan.
Bahkan bagaimna perkembangan Iptek di bidang senjata, itu bisa melahirkan nuklir yg justru akhirnya mengencam kehidupan manusia itu sendiri dan bisa juga membuat manusia punah. Dan bagaimna perkembangan Iptek di bidang pangan seperti instrumen-instrumen pertanian modern, pestisida atau pupuk kimia, pada akhirnya justru membuat ancaman gagal panen seluruh dunia, akibat senyawa kimia yang sebetulnya tidak bagus bagi alam ini.
Dari sisi yang paling konkrit dalam rana kehidupan sehari-hari atau aktifitas manusia kehidupan modern ini melahirkan birokrasi, atau dari kata lain birokrasi adalah anak kandung dari rahim modernitas. Secara sederhana birokrasi adalah organisasi bentukan negara untuk memperlancar peran dan fungsi pemerintah, maka karakter  birokrasi itu yabg paling utama adalah efesiensi efektifitas tingkat tinggi, tetapi sayangnya kemudian cara kerja birokrasi yang seperti itu di terapkan di hampir seluruh dimensi kehidupan manusia. Bgaimna anda kerja dari pukul 08:00 pagi kemudian pulang pukul 16:00. Dan bagaimna kalau mau di terima di dunia kerja yang menjanjikan, anda harus lulus SD, SMP, SMA, kuliah atau jangankan disitu, bagaimna ketika kuliah dan ingin lulus harus sudah KKN, skripsi, memenuhi SKS dan lain lain, ini adalah cermin bgaimna kehidupan kita sekarang mengalami birokratisasi.
Maka tidak mengejutkan  ada orang yang secara pendidikan tinggi, secara ekonomi mapan, tetapi dia bisa berubah menjadi sosok yang radikal atau ikut organisasi organisasi agamis garis keras, kenapa seperti itu..?  Karna kehidupan modern  yang gersang , kehidupan modern yang kering ini menyebabkan manusia modern mengalami gempaan spritual, kemudian mereka menjadikan hal seperti itu sebagai sarana pelarian, inilah yang di istilahkan oleh " Erich Fromm (1900-1980), lari dari kebebasan, jadi masyarakat modern ingin lari dari kebebasan itu, karna ternyata  "kebebasan yabg mereka dambakan, kehidupan modern yang begitu optimis ternyata juga mengecewakan".
Di rana filsafat muncullah aliran filsafat Existensialisme  yang merespon kehidupan modern, betapa kehidupan modern ini sangat absult, sangat aneh, manusia itu tidak lebih sebagai Angka, tidak lebih sebgai statistik, manusia tidak lebih sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi yang ada di luar dirinya dan lain sebagainya.
Nah ternyata kehidupan modernpun menyimpan berbagai permasalahan..

No comments:

Post a Comment